TIMES HALMAHERA, JAKARTA – Tentu kita sudah tidak asing dengan makanan maupun minuman dengan rasa taro. Iya, yang berwarna ungu itu.
Rasa taro memang belum lama ada, tapi sejak kemunculannya langsung menadi favorit banyak orang.
Dengan rasa creamy dan warna yang menarik, rasa taro selalu menjadi pilihan.
Tapi sebenarnya rasa taro berasal dari mana ya? Bubuk taro sendiri berasal dari umbi talas dengan nama latin Colocasia esculenta.
Umbi talas berwarna ungu itu tanaman tropis yang akarnya dikonsumsi. Secara tradisional, umbi talas dapat dikonsumsi dengan cara dikukus maupun direbus.
Rasa alami umbi talas manis dengan aroma vanila dan kacang-kacangan. Sedangkan teskturnya lembut dan creamy jika dihaluskan.
Umbi talas merupakan sumber nutrisi yang kaya akan karbohidrat sebagai energi, serta mengandung serat yang baik untuk pencernaan, vitamin E sebagai antioksidan, dan berbagai mineral penting seperti kalium, magnesium, dan fosfor.
Talas juga mengandung vitamin B6, vitamin C, dan tembaga, serta memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah drastis.
Dalam dunia kuliner modern, umbi talas diolah lagi menjadi bubuk berwarna ungu yang kemudian disebut taro.
Bubuk taro itu dipakai sebagai bahan makanan maupun minuman segar yang menciptakan sensasi rasa unik.
Karena warnanya yang menarik, bubuk rasa taro biasa dipakai untuk membuat hidangan penutup dan minuman kekinian. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dari Mana Asal Rasa Taro, Bahan Makanan dan Minuman Ungu
Pewarta | : Dhina Chahyanti |
Editor | : Dhina Chahyanti |