TIMES HALMAHERA, PONOROGO – Pemerintah Kabupaten Ponorogo (Pemkab Ponorogo) melalui Dinas Kesehatan dan dukungan PKK, telah meluncurkan program inovatif bernama 'Besti Fren' (Bumil Sehat, Stunting Turun, didampingi Pendamping Keren) sebagai menurunkan angka stunting, kematian ibu (AKI)  dan kematian bayi (AKI).

Komunitas ini terdiri dari para kader pendamping yang disebut "Besti Fren" , yang bertugas mendampingi ibu hamil dan balita stunting secara intensif.

Seperti yang disampaikan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Ponorogo Susilowati Sugiri Sancoko, Besti Fren ini melakukan pemantauan perkembangan kandungan dan status gizi anak," ujarnya, saat mengunjungi Posyandu Aktif di Desa Sukosari, Kecamatan Babadan Ponorogo, Rabu (6/8/2025).

Menurut Susilowati Sugiri Sancoko, program ini dirasa cukup efektif, karena melalui pendekatan by name-by address untuk memastikan pemantauan ketat kepada bumil.

"Selain itu, kami juga melakukan pelatihan kader, agar siap melakukan pendampingan dan pelaporan," ulasnya.

Istri Bupati Sugiri Sancoko ini juga menyebut, komunitas Besti Fren ini juga melibatkan berbagai organisasi masyarakat, seperti, PKK, Muslimat dan Fatayat NU, Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah, GPdI Eben Haezer, GPC WKRI Paroki Santa Maria, dan GKJW dari tingkat Kabupaten hingga Desa.

"Program ini menjadi bagian dari visi Pak Bupati dalam Nawa Dharma Nyata, dan telah menunjukkan hasil positif dalam menekan angka stunting," tukas Ketua Tim Penggerak PKK Ponorogo, Susilowati Sugiri Sancoko. (*)