TIMES HALMAHERA, PULAU MOROTAI – Pengembangan kawasan wisata terpadu yang dilakukan Dinas Pariwisata Pulau Morotai (Dispar Pulau Morotai) adalah salah satu strategi untuk pertumbuhan pusat Pariwisata di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.

Tempatnya tersebar di Kecamatan Morotai Timur, Morotai Utara, Morotai Jaya dan Pulau Rao merupakan klaster baru pariwisata di Pulau Morotai yang segera dibangun pada tahun 2021 oleh Dispar, menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 36 miliar lebih.

Dalam pengembangan tersebut, menurut Kepala Dinas Pariwisata, Ida R Arsyad, akan memadukan pembangunan dan pengelolaan daya tarik wisata, fasilitas pariwisata dan fasilitas ekonomi lainnya di dalam satu kawasan sebagai sebua kesatuan destinasi wisata.

"Pengembangan pariwisata terpadu yang hendak dibangun pada tahun ini sudah di tetapkan sesuai juknis. Di dalamnya terdapat kuliner, tempat khusus cenderamata, taman lanskap, jalan setapak dan Gazebo," ungkap Kadispar Ida R Arsyad, Saat dikonfirmasi awak media di ruang kerjanya, Kamis (25/2/2021).

Ida menambahkan, juga dilengkapi fasilitas lainnya berupa perahu wisata, speed wisata dan lainnya dengan konsep pembangunan kawasan pariwisata terpadu.

Disebutkan, total anggarannya Rp 36 miliar lebih, saat ini dalam proses tender tinggal menunggu hasil. Anggaran tersebut di peruntukkan untuk pembangunan pariwisata di Desa Lifao Morotai Timur, Tanjung Saleh dan Pulau Tabailenge Morotai Utara, Tanjung Amerika di Morotai Jaya dan Batu Kofi Tanjung Garam di Pulau Rao .

Di samping pembangunan infrastruktur kata wanita jebolan IPDN Bandung ini, ada juga program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui berbagai pelatihan. Seperti bagaimana cara membuat branding pamasaran destinasi wisata serta produk unggulan khas, kemudian peningkatan SDM master diving, surving dan lainya.

"Pemkab Morotai sangat bersyukur karena, dari beberapa daerah hanya Pulau Morotai dan Wakatobi yang menjadi full perhatian oleh Pemerintah Pusat dan cukup besar anggaran DAK yang di berikan," ungkapnya.

Pengembangan pembangunan pariwisata terpadu ini targetnya ketika wisatawan datang berkunjung ke Pulau Morotai tidak hanya berada di satu spot atau distinasi di Morotai Selatan saja. Namun, mereka akan berkunjung di spot lainnya yang juga ada di beberapa kecamatan untuk keliling Morotai, agar tidak bosan. Selain itu mereka akan bertahan lebih lama di Morotai.

"Sehingga selain kita capai PAD dari sisi ekonom,i ada juga pendapatan masyarakat apabila ada pelaku yang buat paket jasa keliling Morotai dua sampai tiga hari ke tempat-tempat destinasi. Bararti dengan sendirinya ada peningkatan ekonomi bagi masyarakat," terang Kepala Dispar Pulau Morotai Ida R Arsyad, terkait pembangunan kawasan wisata terpadu. (*)