TIMES HALMAHERA, PULAU MOROTAI – Mengejutkan, Sekretaris Daerah (Sekda) Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) Muhammad M. Kharie diganti oleh salah satu Staf Ahli Gubernur Malut berinisial AT.

Padahal tahapan seleksi Sekda definitif sudah dilakukan Pemkab Pulau Morotai.

Informasi tersebut dibenarkan Muhammad M. Khari saat dikonfirmasi TIMES Indonesia melalui telepon selulernya, Minggu (9/5/2021).

Hal tersebut membuat beberapa pejabat dilingkup Pemkab Pulau Morotai yang berantusias menjadi sekda harus bersabar menunggu dengan waktu yang tidak menentu.

"Waalaikumsalam, saya sudah tidak menjadi Sekda dan ketua PHBI Morotai lagi, karena saya sudah diganti dari jabatan Sekda otomatis jabatan Ketua PHBI ikut dilepas, jadi sudah tidak tahu apa-apa soal kegiatan PHBI Pulau Morotai," ungkap Muhammad M. Kharie.

Namun, Cecep, sapaannya mengakui isu pergantian sekda sudah lama bergulir sehingga tidak mengagetkan dirinya.

Bahkan yang membuat dia terkejut adalah orang yang menggantinya bukan dari kalangan pejabat Morotai yang telah mengikuti tahapan seleksi Sekda.

"Soal pergantian diri saya dari Sekda bukan hal baru, isu ini sudah lama bergulir, jadi saya biasa saja karena sudah siap melepaskan jabatan tersebut. Hal yang buat saya terkejut malah pengganti saya berasal dari Staf Ahli Gubernur Malut, bukan dari pejabat Morotai yang telah mengikuti seleksi Sekda," terangnya.

Malah, M. Kharie, merasa bersyukur dengan digantikan dirinya dari Sekda, karena menurutnya selama ini bekerja sebagai sekda sebagian besar haknya berupa tunjangan-tunjangan tidak dibayarkan.

"Saya bersyukur sudah diganti dari Sekda sehingga tidak ada lagi beban kerja. Daripada saya tidak diganti, beban kerja dan tanggung jawab sangat besar tapi hak hak saya berupa tunjangan-tunjangan sudah 18 bulan tidak dibayar," paparnya.

Kepala BKD Pulau Morotai, Kalbi Rasyid, saat dikonfirmasi juga membenarkan informasi pergantian tersebut.

"Saya juga terkejut karena di luar dugaan kami, Pemprov memutuskan Sekda Morotai dari kalangan pejabat di Kantor Gubernur Malut," ucapnya.

Ketika disinggung apakah pengganti Sekda Morotai berinisial AT alias Andrias Thomas, salah satu staf ahli Gubernur Malut? Kaban Kepegawaian tidak mengelak hal tersebut, hanya berhati hati dalam menjawabnya.

"Informasinya seperti itu," ujar Kalbi.

Sementara soal pelantikan Sekda, Kalbi mengaku harus dikonfirmasikan ke Bupati terlebih dahulu.

"Rencana dilantik pada Senin pekan ini, tapi saya konfirmasikan dulu dengan Bupati kejelasannya," tuturnya.

"Tanggal dan hari pelantikan nanti konfirmasi dengan Kabag Humas karena saya sudah sampaikan, nanti Kabag Humas yang menyampaikan," pintannya menambahkan.

Kepastian pelantikan rencananya dilakukan pada Senin 10 Mei 2021 hanya waktunya belum jelas.

Untuk itu TIMES Indonesia mengkonfirmasi juru bicara Pemkab Pulau Morotai M. Takdir Abd. Azis.

"Pelantikan Sekda akan berlangsung pada Senin besok siang, tepatnya pukul 14.00 WIT di Aula Kantor Bupati Pulau Morotai," terangnya.

Sementara Bupati Pulau Morotai, Benny Laos, saat dikonfirmasi soal alasan pergantian Sekda Pulau Morotai melalui aplikasi WhatsApp namun tidak ditanggapi. (*)