TIMES HALMAHERA, MOROTAI – Terhitung sejak 2020 hingga saat ini, program Inovasi unggulan Pemkab Pulau Morotai, Maluku Utara berupa angkutan gratis yang disediakan bagi masyarakat umum di hari hari besar keagamaan seperti Ramadan, Lebaran, Natal dan Tahun Baru kini mandul alias tidak ada lagi.

Menurut informasi yang didapat di lapangan, hal tersebut disebabkan karena sejumlah armada angkutan gratis yang digunakan Pemda Pulau Morotai selama ini telah rusak. Selain itu, ada penyesuaian anggaran APBD 2021 sehingga anggaran operasionalnya dihilangkan.

"Pemda tidak lagi siapkan angkutan gratis di bulan puasa dan lebaran sejak tahun lalu karena informasinya ada beberapa mobil tanjung dan mobil Pemda telah rusak," ungkap Usman warga Morselbar kepada TIMES Indonesia, Kamis (22/4/2021).

Hal senada disampaikan, Muksin warga Morotai Utara,"Iya benar infonya beberapa oto (mobil) tanjung yang selama ini dipakai angkutan gratis saat dekat lebaran tidak beroperasi lagi. Tapi selain itu, katanya tidak ada anggaran operasionalnya untuk angkutan gratis karena dipakai untuk penanganan Covid-19."

Namun hal tersebut dibantah Kadis Perhubungan Pulau Morotai, Ahdad Hi Hasan, saat dikonfirmasi.

"Tidak adanya lagi angkutan gratis di hari-hari besar keagamaan sejak tahun lalu hingga saat ini bukan karena tidak ada armadanya, itu tidak benar. Tetapi karena Pandemi Covid-19 masih berlangsung," tangkis Kadishub Ahdad.

Menurutnya, karena bila diadakan mobil angkutan gratis maka dengan sendirinya Pemkab Pulau Morotai telah membuat kerumunan di tengah Pandemi Covid-19 masih berlangsung.

"Atas pertimbangan tersebut, sehingga program angkutan gratis buat masyarakat Morotai di hari hari besar keagamaan diistrahatkan sampai dengan kondisi normal," ujarnya.

Ketika disentil soal status kondisi Pulau Morotai sudah berada pada zona hijau kenapa tidak disiapkan angkutan gratis dengan protokol kesehatan yang ketat, Kadishub mengaku telah mengkajinya, namun mereka tidak berani mengambil risiko yang ditimbulkan.

"Kami sudah mengkaji soal angkutan gratis bagi masyarakat jelang lebaran tahun ini. Hanya, melalui berbagai pertimbangan kami putuskan tak bisa, karena siapa yang bertanggungjawab ketika terjadi kerumunan dan menimbulkan klaster baru Covid-19 di Pulau Morotai," terang Kadishub Pemkab Pulau Morotai. (*)