TIMES HALMAHERA, JAKARTA – Prabowo Subianto, presiden terpilih Republik Indonesia, berencana membentuk sebuah forum unik yang dinamakan 'Presidential Club'. Forum ini dirancang sebagai wadah berkumpul dan berdiskusi bagi para presiden Indonesia, mulai dari yang masih aktif hingga yang telah meninggalkan jabatan. Ide ini disambut positif oleh Presiden Joko Widodo serta mantan presiden lainnya.

Dalam konferensi pers yang diadakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jokowi menyatakan kesiapannya untuk bertemu secara rutin. "Dua hari sekali ya enggak apa-apa," ungkap Jokowi dengan nada bersahabat. Rencana Prabowo ini, menurut Jokowi, adalah inisiatif yang "Bagus, bagus, bagus."

Prabowo, melalui juru bicaranya, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan bahwa klub ini tidak hanya sebagai ajang pertemuan biasa, tetapi sebagai forum strategis. "Insya Allah pada waktunya, Pak Prabowo pasti bertemu secara bersamaan, duduk bersama dengan Pak Jokowi, Pak SBY, dan Bu Megawati," kata Dahnil.

Keempat tokoh negara ini diharapkan dapat bertemu dan berdialog mengenai berbagai masalah kebangsaan yang strategis. Prabowo percaya bahwa dengan pertemuan rutin, para pemimpin Indonesia dapat tetap terjalin silaturahmi yang baik dan menjadi contoh persatuan bagi rakyat.

Menurut Dahnil, Prabowo ingin 'Presidential Club' menjadi sebuah simbol kekompakan dan kebersamaan. "Sehingga terjaga silaturahmi kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," tambahnya. Prabowo juga berharap bahwa melalui diskusi dan kerjasama di klub ini, para pemimpin dapat lebih ampuh dalam memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak.

Inisiatif ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan, mengingat pentingnya kebersamaan dan komunikasi antar pemimpin untuk memajukan negara. Melalui 'Presidential Club', diharapkan dapat tercipta solusi-solusi inovatif dan efektif untuk Indonesia, seiring dengan keberlanjutan komunikasi antara para pemimpin yang pernah memegang tampuk kepemimpinan negara.

Keberadaan forum ini di masa yang akan datang tidak hanya akan meningkatkan kualitas diskusi kebijakan publik, tapi juga memperkuat fondasi demokrasi dan kepemimpinan di Indonesia. Dengan kolaborasi dan dukungan dari semua pihak, 'Presidential Club' berpotensi menjadi salah satu pilar penting dalam strategi pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan. (*)